Rumpon merupakan salah satu alat bantu untuk meningkatkan hasil tangkapan dimana mempunyai kontruksinya menyerupai pepohonan yang di pasang (ditanam) di suatau tempat di perairan laut yang berfungsi sebagai tempat berlindung, mencarai makan, memijah, dan berkumpulnya ikan. Sehingga rumpon ini dapat diartikan tempat berkumpulnya ikan di laut, untuk mengefisienkan oprasi penangkapan bagi para nelayan.
Rumpon
merupakan alat bantu penangkapan ikan
yang fungsinya sebagai pembantu untuk menarik perhatian ikan agar berkumpul disuatu tempat yang selanjutnya
diadakan penangkapan.
Dengan
makin majunya rumpon telah menjadi salah
satu alternatif untuk menciptakan daerah penangkapan buatan dan manfaat
keberadaannya cukup besar. Sebelum mengenal rumpon, nelayan menangkap ikan
dengan cara mengejar ikan atau menangkap kelompok ikan di laut, kini dengan
makin berkembangnya rumpon maka pada saat musim penangkapan, lokasi penangkapan menjadi pasti di suatu
tempat. Dengan telah ditentukan daerah penangkapan maka tujuan penangkapan oleh
nelayan dapat menghemat bahan bakar, karena mereka tidak lagi mencari dan
menangkap kelompok renang ikan dengan menyisir laut yang luas. Nelayan di beberapa daerah telah banyak yang
menerapkan rumpon ini. Di Utara Pulau
Jawa telah lama mengenal rumpon untuk memikat ikan agar berkumpul di sekitar
rumpon, sehingga memudahkan penangkapan .
Rumpon
umumnya dipasang (ditanam) pada kedalaman 30-75 m, setelah dipasang kedudukan
rumpon ada yang diangkat-angkat, tetapi ada juga yang bersfat tetap tergantung
pemberat yang digunakan. Dalam praktek
penggunaan rumpon yang mudah diangkat-angkat atu diatur sedemikian rupa, maka
waktu menjelang akhir penangkapan, rumpon secara keseluruhan diangkat dari
permukaan air dengan bantuan perahu penggerak(skoci,jukung dan canoes).
Untuk
rumpon tetap atau rumpon dengan ukuran besar, tidak perlu diangkat sehingga
untuk memudahkan penangkpan dibuat rumpon mini, yang pada waktu penangkpan
mulai diatur begitu rupa, diusahakan agar ikan-ikan berkumpul di sekitar rumpon
ara lain yang ditempuh yaitu seakan-akan meniadakan rumpon induk untuk
sementara waktu dengan cara
menenggelamkan rumpon induk atau rumpon induk
atau mengangkat separoh dari
rumpon yang diberi daun nyiur ke atas permukaan air. Terjadilah sekarang
ikan-ikan yang semula berkumpul di sekitar rumpon mini dan disini dilakukan
penangkapan.
Sementara
itu bisa juga digunakan tanpa sama sekali mengubah kedudukan rumpon yaitu
dengan cara mengikatkan tali slembar yang terdapat di salah satu kaki jaring
pada pelampung rumpon, sedangkan ujung
tali slembar lainnya ditarik melingkar di depan rumpon. Menjelang akhir penangkapan
satu dua orang akan turun ke air untuk mengusir ikan –ikan di sekitar rumpon
masuk ke kantong jaring. Cara yang hampir serupa juga dapat dilakukan yaitu
setelah jaring dilingkarkan di depan rumpon maka menjelang akhir penangkapan
ikan-ikan di dekat rumpon di halau dengan menggunakan galah dari satu sisi perahu.
A. Fungsi dan Manfaat Rumpon
Direktorat
Jenderal Perikanan (1995) melaporkan beberapa keuntungan dalam penggunaan rumpon yakni : memudahkan
pencarian gerombolan ikan, biaya eksploitasi
dapat dikurangi dan dapat dimanfaatkan oleh nelayan kecil.
Fungsi
rumpon sebagai alat bantu dalam penangkapan ikan adalah sebagai berikut
a .Sebagai tempat mengkonsentrasi ikan agar
lebih mudah ditemukan
gerombolan ikan dan menangkapanya.
b. Sebagai
tempat berlindung bagi ikan dari pemangsanya
c. Sebagai
tempat berkumpulnya ikan
d. Sebagai
tempat daerah penangkap ikan
e. Sebagai
tempat mencari makan bagi ikan.berlindung jenis ikan tertentu
dari serangan ikan predator
f.
Sebagai tempat untuk
memijah bagi ikan.
g.
Banyak ikan-ikan kecil
dan plankton yang berkumpul disekitar rumpon dimana ikan dan plankton tersebut merupaka
sumber makanan bagi ikan besar.
h.
Ada
beberapa jenis ikan seperti tuna dan cakalang yang menjadi rumpon sebagai
tempat untuk bermain sehingga nelayan dapat dengan mudah untuk menangkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar